Tentang Museum UNS
Sejarah
Museum UNS berdiri terinspirasi oleh diselenggarakannya Pameran Museum Goes to Campus (MGtC) di Auditorium UNS. Rektor Universitas Sebelas Maret Periode 2015-2019 Prof. Dr. Ravik Karsidi, M.S. kemudian memprakarsai berdirinya sebuah museum di UNS . Ide ini muncul selain karena Pameran MGtC juga karena setelah UNS berusia 40 Tahun ternyata belum ada bukti fisik rekaman perjalanan sejarah UNS. Sementara itu, pada sisi lain disadari bahwa kelahiran UNS mempunyai makna penting . Yaitu UNS telah menghapus stigma lembaga pendidikan tinggi di Surakarta yang berbasis etnisitas maupun aliran. Itulah sebabnya jejak-jejak memorabilia UNS perlu dilacak dan ditampilkan supaya semua pihak dapat belajar tentang perjalanan sejarah dan identitas UNS. Kemudian, untuk mewujudkan ide itu, Rektor UNS (Prof. Dr. Ravik Karsidi, M.S.) membentuk satuan tugas pendirian Museum UNS pada bulan Desember 2016.
Setelah satuan tugas pendirian museum bekerja kurang lebih 3 bulan, terutama dalam proses pengumpulan barang koleksi, dan penyiapan ruang pamer, maka pada tanggal 11 Maret 2017 museum resmi didirikan dengan penandatanganan prasasti peremsian oleh Menristekdikti Prof. H. Mohamad Nasir, Ph.D., Ak. dan Prof. Ravik Karsidi, M.S. serta disaksikan oleh Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. Saat ini Museum UNS berlokasi di Gedung R.Ng Ranggawarsita lantai 1 dan berada dibawah naungan PUI Javanologi UNS.
Museum Universitas Sebelas Maret telah diresmikan bertepatan dengan momentum peringatan Dies Natalis ke-4I UNS oleh Menteri Riset, Teknologi, dan Perguruan Tinggi Republik Indonesia, Bapak Prof. H. Mohamad Nasir, Ph.D., Ak., dengan didampingi Gubernur Jawa Tengah, Bapak Ganjar Pranowo beserta Rektor UNS, Bapak Prof. Dr. Ravik Karsidi, M.S. Prosesi peresmian diawali dengan pemotongan untaian bunga oleh Bapak Mohamad Nasir kemudian penandatanganan prasasti oleh Bapak Menteri dan Bapak Rektor selaku penggagas berdirinya Museum UNS ini. Selanjutnya, melihat isi museum dengan didampingi oleh Ketua Divisi Konservasi Museum, Bapak Dr. Susanto yang menjelaskan secara garis besar (kurang lebih) 400-an koleksi yang dipajang dalam museum. Peresmian Museum UNS ini memberikan arti bahwa secara operasional museum telah dibuka dan dapat diakses oleh masyarakat umum.